Perlahan romantisme senandung sunyi mengalun merdu bagai kecapi,
mengiringi malam melantunkan kidungkidung asmara,
meski kadang terasa beku dan dingin menusuk relung hati.

Dikau rindu yang turun menyapa,
seperti laksamana embun yang turun dilangit malam,
menggetarkan titik-titik kebekuan dari jenuhnya malam hingga sampai ke ulu hati sang perindu.

Kau menebar rasa kerinduan yang tak biasa,
kau seperti menabur aroma luka kepada pewaris rindu seperti Dia yang kini tengah terisak mengobati luka.Kerinduan tlah menggema mengikuti hampir setiap waktunya bagai simpony elegi para pujangga dahulu.

Dia hanya seorang insan perindu,
menjadi perindu yang bertandang menemui malam sudah biasa baginya

Raut kesedihan terpancar di wajahnya dan kegundahan hati membuatnya terlihat begitu lemah dalam mencari keteguhan hati yang merantai rasa kerinduannya, dengan tegar ia mencoba kembali menguatkan pilarpilar hatinya, namun terkadang ia bertekuk lutut ketika muncul beratnya beban kerinduan itu, seakan tak kuasa ia menahan.

Seperti semu yang seakan mangabur untuk selamanya,
kini ia hanya sebentuk hati yang warnanya tak lagi sama dan seakan ia tak lagi ada diruang yang sama yang pernah ia tempati dahulu.
Begitu ia memaknai sendiri hatinya.

Pintanya hanya sederhana "Hati untuk hatiku"

Hati yang benarbenar mampu memberi penawar bagi luka
dan tak cukup hanya sebagai kiasan semata
Hati yang mampu mengubah badai menjadi damai
dan sedia menggengam hujan pada barisan pelangi

Dalam doanya suatu hari nanti langit akan membukakan pintu segala keajaiban hingga sampai pada suatu hari diujung suatu pagi yang akan datang menentramkan, memberi harapan pada tunastunas baru dan menguatkan sendi dan akar penopang semangatnya untuk bertahan.

Wahai kerinduan, Dia hanyalah seorang insan perindu...
mengapa dengan mudahnya kau meninggalkan bayanganmu dibalik kegelapan untuknya ?

Kau kerinduan yang datang seperti gairah liar yang sulit dipahami
kau kerinduan yang tak tersampaikan kepada sang pemiliknya.

Kau kerinduan yang meninggalakan tanda tanya kepada hati yang membutuhkan jawaban kemana ia akan berlabuh.

Katakan saja jika mungkin rindu ini terlalu tabu untuknya
maka ia akan berhenti untuk merindu.