DesemberKU,

Kau kan segera berlalu,
Namun Tak kan kusesali kau meredam semua jejakku bersamanya
Karena beberapa bagian dari jejak itu mungkin seharusnya tenggelam
Dan hilang bersama dinginnya

Kusadari, bahwa inilah hidup
beberapa bagian adalah masa lalu yang kan selalu ada disetiap cerita
Apapun itu,
Hitam ataupun putih

DesemberKu,
Aku selalu berharap esok untuk cerahnya hari
Biarlah hari ini langit menangis,
Selagi matahari tetap berjanji untuk tersenyum padaku
HIngga aku tetap bisa memetik megahnya lazuardi pada Langit biru
Dan megahnya lembayung jingga pada langit senja
Sebagai perumpamaan yang sempurna Bahwa Aku bahagia

DesemberKU,
Ketika saatnya waktumu telah berganti
Aku akan melangkah meng-awali mimpiku setelah kau pergi
Janganlah kau marah ataupun membenci

Karena AKU masih memiliki MIMPI
Dan Aku ingin meraihnya


Untuk menyongsong hari baru yang lebih cerah, . .

DesemberKU,
Esok Aku akan kembali menemuimu
Dan tentunya di waktu yang berbeda
Aku akan Mengingat kembali setiap waktu dan kenanganku yang telah lalu
Bersama dalam genggaman hujan,

DesemberKU,
Aku akan melewati berbagai musim Untuk menunggumu
Dan kuharap kau mampu membagi kisah yang baru bersamaku

Meski aku tak lagi ditempat yang sama,
Aku tetap menunggumu . . .
Menunggu untuk mengukir kenangan pada setiap perjalanan waktu







. . . . .
Aku dan hujan pada Desember


Jogja 2010