Pernah terpikir olehku untuk menjadi bintang
diwaktu malam untukmu
Bersinar diantara jutaaan bintang lainnya
Namun kutakut kau kan meragu
Tuk tunjuk satu bintang adalah aku yang dihatimu
karena dilangit malam jutaan bintang terlihat sama.

Mungkin Saat malam aku bisa datang menghampirimu,
Tapi ketika siang aku kan menghilang dalam pandanganmu
Dan kau pun kan bersedih dengan kepergianku......,
Dan kini Biarlah kerang menangis
Sembunyi simpan airmatanya
Tanpa ada yang tau ...
Tanpa ada yang iba ...

Dan bila akhirnya suatu saat kau tau,
Kuharap janganlah kau menjauh membawa kehangatanmu
jika kau rasakan sedihku
Dan jangan pula kau ikut menangis
Karena Dunia pun akan ikut sedih
Melihat airmatamu ...


Mungkin saat ini kau belum mengerti
Akan airmata yang kusembunyikan
Mungkin kau mengira aku selalu larut dalam sedihku
Karena aku hanya kerang berlumut...
Yang tak punya mimpi tuk rindukan kehangatan mentari
Ataupun memimpikan mutiara yang seharusnya kumiliki

Tidak...tidak...
Aku tak bersedih,
Aku merasa bahagia walau ada airmata
Dan aku yakin akan mimpiku.
Airmata itu adalah perjuangan untuk Rasa takutku
Dan airmata adalah rasa syukurku untuk kebahagiaan


Dan bila saatnya airmata yang kusimpan selama ini
Tlah terkumpul Dan membentuk Kristal-kristal bening
Itulah saatnya kan kuberikan kepadamu apa yang kumiliki
Itulah Sebuah mutiara yang berkilau bagai carnelian
Mutiara yang terbentuk dari airmata yang selama ini kusimpan
Setelah sekian lama berdiam untuk waktu yang lama dalam kegelapan


Dan itulah ...
kenapa aku mencoba menjadi kerang Yang tersembunyi digelapnya palung-palung lautan dan karang Dan menunggu sentuhan tanganmu ...

Sebab Aku akan hadir hanya sekali tuk terangi hidupmu
Namun kan selalu bersinar Sampai kapanpun
Hingga waktu yang kau inginkan ...



.......
Dan janganlah lihat aku
Hanya ketika aku bersinar seperti bintang
Tapi rasakanlah ketika aku dalam kegelapan
ketika tiada cahaya menerangiku
ketika tiada mata yang mampu melihatku
ketika tiada hati yang bisa merasakan keberadaanku