Aku ingin menatapmu ...
Menjelma dalam tatapan fajar
Nikmati indahmu selama yang kuingini
Hingga waktu jenuh dengan lakuku

Dan saat langit mulai merona merah jingga
Kuingin diam dalam buaian keteduhan cahayanya
Memandangmu hingga kuterlelap ...

Jangan tanyakan bila matahari undur diri Memberi waktu dan ruang kepada gelapnya malam, bukankah ia masih Pinjamkan cahaya rembulan untukku, agar aku tetap menikmati indah senyummu meski hanya lewat cahayanya yang temaram.

Walau malam tertutup kabut kelabu
Biarlah aku terbujur dalam igauan mimpi malamku menjamah dirimu
Biarkan kuterbaring dalam lamunan hingga pagi datang menjelang
kembali menjemput tatapan sang fajar.

Andai aku adalah nafas dalam angin,
Aku ingin ...


Ingin menyapamu Dengan kata cinta ...
Dan menjelma dalam gema syahdu denting nada dawai hatiku
sesejuk embun dan selembut musim semi

yaa , , ,
Andai aku angin,
Jangan tanyakan kepada gunung yang kokoh berdiri,Kenapa ia menghalangiku pergi Bukankah ia tak ingin aku mrnjauh darimu agar kudapat memberimu kesejukan itu Dan bernafas bersamamu, Hidup dalam nafas kehidupan yang sama







> Begitu sulit kugambarkan
aku adalah angin
Tapi aku ingin kau rasakan bahwa aku ada
dalam udara yang kau hirup dalam desah nafasmu
H2