Jejak masa lalu terlalu menguburmu dalam sepi,
Hingga Rasa sakit merantai keteguhan hatimu.

Dulu,...
Kau berdiri dengan Sebongkah jati diri yang kuat dalam jiwamu,
Entah apa yang mengusik mu ketika itu, hingga kini kau selalu menyepi
di kesendirian. Mungkin luka yang belum kau kenal perih nya
membalut hatimu dalam kepedihan, Hingga jiwamu luluh terkoyak.
.......,

Cobalah lihat betapa tegarnya SeNjA yang terbenam bersama cakrawala itu,
Adakah sesungguh nya senja itu mati karena mentari lelah bersinar,..?
Atau karena malam menguburnya dalam kegelapan,,?

Ku katakan padamu,..
Bahwa Senja tak kan pergi kemanapun, ia selalu ada dibatasan waktu.

Mungkin ia redup dan luruh ketika ia Menjadi milik sang malam.
Tapi Senja tak kan mati, ia selalu melintasi batas cakrawala
Dengan nafas yang abadi.
Seperti itulah Senja,
Begitu pun mentari,ia Tak kan pernah lelah untuk bersinar...


Disini aku ada dengan Cinta ini bersama mu,

Karena Cinta inilah yang di tunjuk getarannya oleh sang maha pemberi Cinta,
Hingga ku bisa hadir Disaat kau terpojok di sudut kebimbangan
Dan kebisuan hati mu yang terkurung.
Melepasmu dari celah-celah Sesaknya dinding kepenatan jejak sang waktu.

Kini hujan telah datang basuh jiwa mu
Duka mu pun telah sirna bersama rintik nya yang turun
Kini senja hadir menemani harimu,karena mentari lah yang menjadi
harapannya Untuk esok kembali dan kita bertemu di indahnya Pelangi

Jangan lagi takut akan kesepian yang pernah mengurungmu
Dalam sangkar yang tak berbingkai


" Jangan takut akan perih nya luka sembilu,
Sebab lukalah yang mengajarkan kita arti kepedihan.
Meski sembilu itu tajam, tapi kita dapat mengukir Asa yang kokoh
di bilah nya. "

" Jika kau takut menatap kilau bintang dilangit yang tinggi,
Tataplah kilau mutiara dilautan, sebab kau juga akan tau saat kita berada ditempat terendah sekalipun kita tetap mampu berkilau dengan kerendahan hati "






..........
" Kuharap kau tak pernah bosan memandangi Senja
,...Tegarlah