Sepi dan kekosongan terasa saat senja beranjak meninggalkan kepingan hidup dari hari yang tlah terlewati, Lazuardi pun mulai merona merah jingga terbias sinar mentari di ufuk barat,dan duka pun akan berselimut kabut malam saat sunyi hadir menyapa dan akan terlelap sebagian kehidupan,Mungkin hanya sedikit kecil tawa riang yang masih bertahan bergelut menatap hiruk pikuknya dunia,

"Di dinding kamar ini aku bersandar mengenang hari-hariku, hari-hari yang tak terlalu indah untuk diceritakan, mungkin...!
Andai dinding ini bisa berbicara,tak tau berapa banyak cerita yang mungkin bisa ia bagi. Andai dinding ini lembaran kertas,mungkin tak kan cukup untuk menuliskan kisah ini Hanya bagian kecil saja yang terungkap. Hati ku gelisah, tak tau sebenarnya apa yang mengganjal di pikiranku... Aku bertanya pada perasaanku sendiri...


"apakah hati ini terluka...? adakah sesuatau yang membuatnya luka...? Hingga canda tak lagi mampu membuatku tertawa,,.


Dan Tak ada nada yang Menggema indah Dibalik warna kehidupan yang kurasakan sekarang.setiap malam mulai beranjak sunyi,seakan aku kalah dalam perang nya, perang antara emosi dan perasaan ku sendiri.Sesaat perasaan ku menang dan sesaat perasaan ku kalah melawan emosi ku sendiri.seperti ada sesuatu yang merampas keyakinan ku dan aku seperti terhempas di belantaran kepasrahan ku....

sesaat pula aku berpikir...Inikah hidupku, hidup yang selalu sepi, redup bagaikan sinar temaram senja ,cahaya yang bergantung di lazuardi itu,,, taman langit senja itu.
Aku merasa merasa terasing di tengah kesepianku seorang diri ,menjadi orang asing ditempat yang asing.Aku bingung Ketika malam-malam yang berlalu tak dapat menjawab kegelisahan ini.Ketika tanganku tak sanggup tuk meraih semua yang kumau,Dan bibirku pun tak sanggup untuk bicara apa yang ku ingini ,Adakah kebekuan yang tlah merasuki jalan piliranku.Hingga tak ada sebuah kehangatan di hati ku.
Aku rindu...rindu...
merindukan apa...?
rindu senyum, rindu tawa, atau rindu cinta,
atau rindu kerinduan saja.

Apa aku Rindu akan seseorang. Tapi siapakah yang aku rindukan...?
Pantaskah aku merindukan Dia...?
Benarkah aku hanya merindukan bayangan...?
Bayangan yang slalu hadir dalam mimpiku,seperti sosok sang dewi yang berparas cantik, dewi yang baik hati, yang berjiwa tegar dan bijak...dan mungkin sosok terhebat yang pernah ada.

mugkin kah itu hanya khayalan ku saja...? Benarkah selama ini aku hanya bergelut dengan mimpi-mimpi kosong belaka...?
Tak cukupkah selama ini kukejar mimpi ku...?
ataukah aku masih berlari membawa kesendirian ini..?, dan menutup hatiku untuk ku sendiri!

Sedang aku masih gelisah dengan perasaanku,
Karena tak satupun jawaban yang kudapat dari hatiku, hatiku enggan berbicara.

Dan malam pun mulai berjalan mengikuti jejak-jejak nya, . .

Kuarahkan pandanganku ke langit malam, kulihat langit begitu cerah malam ini, Membuat awan yang tadi senja berwarna oranye kini menjadi biru bahkan berbentuk seperti lukisan bulu merak, seperti permadani, tampak begitu sempurna,
sepertinya sang rembulan hadir dengan kehangatan nya,dia tau keberadaanku disini,aku yang tersiksa dengan kesendirian dan penantianku...
Seakan ia tersenyum menatap ku,tapi ia terlihat enggan untuk turun menyapaku disini.Tapi perasaanku sedikit tenang dengan kehadiran sang rembulan itu,senyum nya begitu indah.Ada kesejukan yang kurasakan dalam jiwaku,sepertinya Perasaan dan emosi ku mulai tenang.

aku merasakan hati ku berbisik sesuatu,...
"seperti itulah senyum sang dewi mu, Dibalik senyum rembulan itu,...
Raihlah hati rembulan itu dan temui ia di mimpimu hingga kau mendapatinya dalam kenyataan
Tersenyumlah mengejar mimpimu, karena senyuman terindah itu lahir dari hati yang tulus.

Tersenyumlah menatap dunia mu, dan dunia akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk mu."

Aku masih disini, duduk bersandar di dinding kamarku yang dingin,
Dinding kamar yang selalu menjadi saksi bisu petualangan mimpiku,
Teman yang tak pernah menangis saatku bersedih,
Teman yang tak pernah ikut tertawa saat aku senang,
tetapi ia begitu setia menemani dan mendengar ceritaku,
dinding ini begitu tegar,
andai aku bisa setegar itu menghadapi hidup ini...

Tapi bukankah dulu aku pernah berjanji,
tak kan lagi merindukan sosok yang hanya bisa menjadi bayangan…?
itu janji dulu, janji ketika aku masih apa adanya,ketika aku belum mengenal duniaku.
Sekarang akupun tersadar.., tak ada yang bisa kulakukan . tak berapa jauh aku berjalan jika dibanding dengan umurku hidup di dunia…umur yang tlah usang dimakan waktu, diraut oleh keping-keping kehidupan…
Aku harus belajar mencintai untuk kehidupan ini, belajar tentang makna dari kehidupan.Karna Takkan ada kehidupan tanpa cinta,karena cinta itu sendiri adalah kehidupan.


Tapi Dimanakah cintaku..?
Siapakah Yang bisa menjadi teman dihidupku nanti, menjalani hari tua di kehidupan yang damai,Dan aku berharap itu bukan hanya mimpi belaka,,,
Aku harus bisa lebih tegar dari dinding kamarku ini, seperti tegarnya karang menantang ombak.

"tak terasa sebentar lagi jejak- jejak malam akan berlalu berganti pagi
Dan Suara embun pun ikut terdengar turun meresapi dedaunan...
Seperti nya mentari sudah tak sabar ingin memunculkan diri,
Dan Aku merasa lelah berkutik dengan waktu malam ini, Aku merebahkan diri dikasur tempat tidur,perlahan mataku mulai terpejam,Aku tertidur Dengan sedikit tanda Tanya akan bisikan hati ku,
Apa yang dimaksud hati ku..?
Apa maksud dari semua ini,,,? Mungkinkah semangat ku ada di senyum itu, senyum sang rembulan itu...? Mungkinkah mimpiku akan terjawab saat pagi tlah datang..?
ENTAH.
Aku masih tak tak mengerti apa yang dibisikan hati ku...Tapi suatu saat jawaban itu akan kudapatkan...

Jawaban untuk hatiku,
Jawaban untuk sang rembulan,
Jawaban untuk CInta ku...