Begitu hebatnya kau menciptakan rindu ini
tepat di akhir malam elitisnya sang waktu...

Disini aku terbiasa menggigil menahan rasa takut,
takut akan wujud nyatamu yang terlalu indah untuk ku idamkan terlebih untuk kumiliki...
Aku sadar dirimu hanyalah seseorang yang hanya sebatas aku kagumi saja, tapi nyatanya lebih dari itu,..

Mungkin aku akan mencoba menjelma menjadi manik embun yang menghampiri pagimu,..
lalu Aku akan menjadi mentari selepas itu yang akan menggoreskan cahaya kuning dipipimu,..
Tahukah kau, aku harus bertarung dengan hati sendiri untuk melepas jejak bayangmu menjadi aroma rindu yang akan tumbuh kembali di esok hari,..

Diruang kosong ini ragaku tersekap hampa, jiwaku pun terserak goyah,..
lalu kubiarkan tak tersadar hingga waktunya sampai aku puas terskiti oleh rindumu.

Diruang inilah aku berserah diri, memperbaiki jiwa kerinduan sendiri, meminta lalu menunggu waktu dari ribuan harihari penantian yang tlah usang, Penantian akan Rindu bertemu rindu,..

Yaah, . . Aku seperti pejuang Rindu yang mati sebelum waktunya Mentari terbit,..