Hari tlah berlalu siangpun tlah berganti malam
Ia tak pernah menghitung berapa malam yang ia lewatkan
Tanpa bintang.Namun cukup lama terasa waktu ini baginya
Ia ingat akan sosok sang dewi dalam mimpinya
Sang dewi yang begitu cantik dan baik,Sang dewi yang tegar dan bijak
Ia pun bergegas dan bersiap terbang barusaha menemukan sang dewinya,
Tapi sudah lama sekali ia tak mengepak kan sayapnya Butuh waktu baginya menyembuhkan luka sayapnya Yang hampir patah Dan iapun bersabar menantikan malam berikutnya...

sayapnya hampir sembuh dari luka lama,Namun masih Terasa perih untuk memulai terbang
Ia tetap memaksakan ingin nya mencari sang Dewi nya...
Tapi Malam ini begitu dingin ia rasakan,Hingga perasaan nya berubah kaku.Namun ia tetap mencoba menyusuri malam,terbang penuh harapan ingin bertemu sang dewi.
Tak lama ia pun terhenti di pepohonan,Tak kuat rasanya terbang begitu jauh dengan sayap yang masih luka.Ia termenung disebuah pokok kayu menatap perjalanan nya,
Ia berkata dalam hati nya ”Perjalananku belum seberapa...!


Selang berapa lama ia merenung..
Ia terkejut dengan kehadiran segerombolan jangkrik muda.
Ia merasa mengenal suara jangkrik itu, Suara yang kecil melengking,memekakkan telinga.
jangkrik itu mulai mengajaknya berbicara,dengan nada suara yang aneh.
Namun sang kunang hanya diam dan ia ingat sesuatu,...  


yaa...Ia pernah mendengar cerita tentang jangkrik pecundang Yang bertingkah tengik
Para jangkrik pengoceh yang sok tau dan sok mengerti Dengan perasaan,..
Namun ia diam, tapi jangkrik itu selalu berusaha pecundanginya
Berkata sesuka hati seolah menghakimi kalau mereka benar.
Mereka Bernyanyi sesuka hatinya seolah tak ada irama yang lebih indah
Sang kunang pun merasa jengkel dengan ulah kecil mereka,,,
namun sang kunang masih saja diam.tak lama Ia pun mulai berbicara pelan.


"apa kalian pikir dengan aku diam aku bodoh,Tak tau apa-apa...
Dan Aku tau maksud kalian hanya ingin memojokkan aku, Disini aku hanya sebentar melepas lelah...Jika ini taman mu aku minta maaf dan aku akan pergi...


Tapi mereka malah berkelebat dengan kata-katanya yang tak masuk akal
Seakan berusaha menahannya pergi...Sang jangkrik pun berkata.,
Apa yang kau harapkan dari dirimu...?
Hanya kunang-kunang malam tak berarti,
kunang-kunang kecil yang tak punya pendirian...
Kunang-kunang yang hanya bisa diam menatap bintang...
Kunang-kunang yang hanya hidup penuh kesepian...
Memimpikan sosok sang dewi yang tak pernah ada... !

Sang kunang berpikir,...Ada apa dengan mereka,..?


kunang-kunang pun mulai berkata"Apa salah jika aku hanya mahluk kerdil...?
Tuhan menganugrah kan aku kehidupan seperti ini
Dan Seperti apapun aku, itulah aku.Aku bersyukur dengan semuanya
Dan apa salahnya aku diam...
Diam bukan berarti tak tau,,,!
Dan sepi tak berarti hilang,,,!
mungkin saat diam itu pencarian jalan kebebasan pikiranku,
mungkin saat diam aku ingin bebas ketika merasa terbelenggu,
mungkin saat diam aku ingin sembuh dari hati yang terluka,
mungkin saat diam aku ingin mencoba mengerti tentang sesuatu
yang belum benar ku pahami,
atau mungkin aku ingin tersadar dari kesalahan ataupun
perasaan yang telah memudar...
dan kalian tak pernah tau tentang itu semua,kalian slalu salah menanggapinya.


Mereka hanya terdiam membisu...
Tapi selalu saja berusaha mencari jalan menutupi kesalahan mereka.
"Apa kalian pikir aku sehelai daun yang rapuh
Yang bisa kalian jadikan makanan,
Apa kalian pikir aku pokok kayu Tempat kalian bisa bersembunyi.

sang kunang hanya berpikir,..


mungkin kalian benar dengan apa yang kalian punya, tapi salah dengan apa yang kalian tau tentangku...


sang kunang masih bersabar,ia slalu tegar...
dia tak ingin lelah dengan itu semua,..
jangkrik itu slalu saja membuat kebisingan dan keraguan,
sang kunang pun tetap diam tersenyum
Dia lebih suka mengikuti kata hatinya
dia tak ingin memaksakan kehendak mereka,sang kunang yakin dengan jalannya.
Dia ingin menjadi pemenang untuk membela hatinya


"Pemenang yang tak takut dari kekalahan
Bukan penakut yang tak pernah menang dari kekalahan".

Seperti jangkrik pecundang itu.


mungkin kalian lebih senang ketika aku tak ada disini
dan terbang jauh dari halaman kalian,maka aku akan pergi dari halaman kalian
hingga kalian bisa bebas berceloteh dan memuji setinggi langit menunjukkan kelebihan 

kalian...
Lantas bergegas ia pergi menjauh dari gerombolan jangkrik itu.
dengan hati yang luka dan perasaan yang terkoyak.

..."kunang-kunang itu hanya memiliki apa yang ia punya untuk menang
kunang-kunang hanyalah sebuah kesederhanaan, bukan kesempurnaan
namun ia tak ingin jatuh dengan sanjungan
dan pujian kesempurnaan.
walaupun terkadang diam itu memaksa baginya...
tapi itulah Dia....
slalu berusaha mencari keindahan dalam kekuatan diamnya....
mungkin terlihat begitu aneh
tapi tak ada yang aneh menurutnya...
mereka saja yang menganggap nya begitu...
tapi...
mengapa para jangkrik itu slalu saja salah menilai kunang-kunang..,
lagi dan lagi...
mereka membuat sang kunang sedih...?
mereka seakan memojokkan nya
dengan kesalahan yang Dia punya
dengan kelemahan nya...


jangkrik itu terlalu suka mengoceh tanpa alasan bertingkah tengik seperti kesurupan
mereka tak tau ocehan mereka begitu asing ditelinga kunang-kunang.
sangat mengganggu pikirannya,perasaanya pun tercabik. dia hanyalah kunang-kunang malam yang kesepian, yang lebih suka berjalan ditengah malam,karena sang teman tlah menunggu nya di penantian,menantikan nya bercerita tentang sang Dewi yang dulu pernah ia ceritakan
namun sang kunang slalu sabar, terbang lewati malam mencari persinggahan hatinya.
mencari sang dewi.


Dia tak ingin menjadi pecundang seperti mereka, para jangkrik itu
jangkrik pecundang yang sok tau, jangkrik pecundang yang berbibir manis dengan pujian kosongnya.
yang hanya tau kelemahan dan kesombongan tapi sang kunang tidaklah buta,dan merasa kegelapan
walaupun kecil, dia merasa berarti untuk hidupnya dia bisa terbang dengan lampu kecil dan sayap mungilnya, mencari sang dewi yang ia impikan...

ia slalu berharap diakhir perjalan panjangnya ia bisa menemukan sang dewinya,walaupun ia belum menjadi pemenang yang sesungguhnya.tapi suatu saat ia akan menemukan sang dewinya, menjemputnya dengan harapan hingga suatu saat tak lagi terdengar nyanyian pilu
Nyanyian sang jangkrik pecundang


hanya yang terdengar nyanyian seribu malaikat yang menggema indah
dan peri-peri kecil yang menari diatas awan menghiasi malam-malamnya,..



sebuah catatan....
PS : mengapa kalian(.......) seperti jangkrik pecundang....!!!





"Absolutely zero About JAngkrik PEcundang"