Semua yang kulihat seperti nyata saat kulalui
Kulihat luasnya padang pasir yang diam terhampar diteriknya mentari, Kulalui saat mentari berada dibibir pergantian waktu, Kulalui saat burung-burung tlah berhenti menyanyikan dendang kehidupan, dan menari riang dipucuk-pucuk mimpi yang sebentar lagi akan mereka lalui.
saat terindah kusaksikan laut yang megah
diterpa biasnya sinar mentari senja dengan ombaknya yang saling menari dan berkejaran tak pernah lelah semuanya tanpa sia-sia aku lewati, semangat hidup pun aku dapati . . .


Tapi sekian lama aku jalani, semua mulai terasa hilang perlahan
Kian kemari aku berjalan, menapaki setiap jejak-jejak usang sang waktu
Kian kemari aku berlayar, menjajahi taman-taman impian
Kian kemari aku mencari tak pernah kulihat seberkaspun bayanganmu

Tak kulihat dirimu disetiap sudut pandanganku, akupun bersedih dan terus mencari keberadaanmu, walaupun lelah tlah menguras semangatku untuk bertahan, walaupun keringat berkucuran tak kuhiraukan, dan aku berlari tanpa kusadari air mata inipun tak bisa kubendung. sejenak kuberpikir . . . mengapa setiap detik yang kulewati
tak tak pernah kutemui dirimu tak ada arti bagiku semua keindahan dan semua semangat yang kudapati tanpa dirimu.

Aku masih terus berlari dengan harapan yang tak menentu, Tak ada satupun jalan terang dipikiranku, mataku seakan gelap gulita. Aku tak mampu melihat dan aku memaksakan tuk tetap berjalan dengan langkah yang sedikit goyah mencari arah.

sampai saat ku terhenti,
kujatuh tak sadarkan diri Dalam hati aku masih bisa berdo’a

Tuhan . . .
tunjukan aku jalan terang
jauhkan segala kegelapan didepan mataku
beri aku kekuatan
akan satu pilihan
jangan berikan aku
kengerian dan ketakutan
hingga aku tak mampu
menentukan pilihan ini . . .

. . . . Hingga malam berlalu tubuhku masih enggan tuk berdiri, perlahan aku mencoba bangkit, kulihat bongkahan batu besar dan tembok karang yang tinggi mengelilingiku,
aku terperosok ke jurang yang terjal dan dingin,Kulihat dinding-dinding yang penuh lumut. Tak ada kesempatan bila aku terus disini susah payah aku meraih jangkauanku, kugapai apapun yang bisa kuraih, berulangkali kucoba berharap ada sedikit harapan yang berpihak padaku, hingga akupun berhasil melewatinya . . .
terasa Sinar mentari seakan menusuk mataku, entah berapa lama aku tak sadarkan diri,Kulihat disekelilingku hanyalah hamparan pasir yang luas,tak kulihat lagi seperti hari kemarin . . .

Aku merenung . . .
apakah hanya ini semua arti keindahan yang baru saja kurasakan sirna tanpa bekas . . .
Hanya bongkahan batu yang kasar, hanya dinding yang penuh lumut hitam tak lagi ada burung-burung yang bernyanyi tak lagi ada ombak yang berkilauan.

Aakhhh. . .
apakah aku sedang dalam kebohongan sebuah mimpi, kepalsuan . . ! haruskah berakhir seperti ini, ditengah jurang yang terjal ini kuharus berhenti. . ? Inikah mimpi setiap malamku datang menjemput Inikah perihnya sebuah kerinduan...!
hanya disinikah harapan yang kumiliki Tidak, . . . tidak . . . Aku tak kan berhenti sampai disini Ku ingin melintasi batas cakrawala bersamamu hingga di penghujung waktu
menjalani taman kehidupan bersamamu, Taman harapan yang penuh Cinta . . .



Jika Hidup memang pilihan
kuatkanlah Hatiku dalam keyakinan
kesabaran kan menjadi kekuatanku
Berikan aku sikap yang bijak
jangan berikan kelemahan untukku menatap dunia ini
jangan buat aku merasa kerdil ditengah suatu pilihan
keraguan akan membuatku salah langkah
dan jatuh sebelum kusadari sendiri
tunjukan kekuatanMU untukku
takdirku ada ditanganMU
dan hidupku juga ditanganMU
maka akan kuhadapi . . .